Pages

POLA HIDUP SEHAT ALA SANTRI



Budaya Kehidupan Sehat dilingkungan Pondok
Sehat, merupakan suatu keadaan dimana fisik mental dan sosial tidak mengalami kecacatan, tidak hanya bebas dari penyakit, namun juga tidak mengalami sesuatu yang menggangu dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya sehat sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Begitu pula dilingkungan pondok pesantren. Bahkan pola hidup santri di pondok pesantren didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana yang dapat dirangkum dalam panca jiwa hidup santri. Lima prinsip hidup santri itu adalah :
1.Keikhlasan
Keikhlasan memiliki banyak makna yang sangat luas, namun bila diartikan secara verbal, keikhlasan berarti melakukan sesuatu bukan atas dorongan nafsu untuk mendapatkan keuntungan – keuntungan tertentu, dan segala perbuatan yang dilakukan semata – mata bernilai ibadah Lillahi ta’ala.

2.Kesederhanaan
Sederhana bukan berarti melarat atau miskin, tetapi sesungguhnya dalam jiwa kesederhanaan itu terdapat kekuatan maha dasyat. Dalam kehidupan di pesantren, nilai – nilai kesederhanaan itu ditanamkan kepada seluruh santri. Dibalik kesederhanaan itu akan terpancarkan jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam kondisi sesulit apapun. Bahkan pada jiwa kesederhanaan inilah, hidup dan tumbuhnya mentalserta karakter yang kuat sebagai sebagai syarat mutlak untuk menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dalam semua ruang lingkup kehidupan.

3.Berdikari
Berdikari atau kesanggupan untuk menolong diri sendiri, merupakan salah satu prinsip yang ditanamkan dalam pola hidup santri di pondok pesantren.

4.Ukhuwah Islamiah
Suasana kehidupan di pondok pesantren diliputi dengan suasana yang penuh persaudaraan, keakraban, dan saling menghormati satu sama lain. Walaupun santri yang datang dan belajar berlatar daerah, suku, dan budaya yang berbeda, tidak akanmengurangi rasa persaudaraan. Justru dengan ukhuwah islamiah ini, semakin mengeratkan persaudaraan diantara santri dan pada prinsipnya, perbedaan tidak dijadikan sebagai faktor perpecahan, tetapi perbegaan sebagai berkah dari Allah SWT Sang Maha Pencipta.

5.Kebebasan
Kebebasan dalam berfikir, kebebasan dalam berbuat, dan kebebasan dalam menentukan masa depan, bebas memilih jalan hidup dan bahkan bebas dari pengaruh negatif dari luar masyarakat. Namun kebebasan harus tetap pada garis yang benar. Garis yang benar itu sendiri adalah kebebasan kebebasan dalam garis – garis yang positif dengan tanggung jawab baik dalam kehidupan di pondok pesantren itu sendiri maupun dalam kehidupan masyarakat.


Kehidupan di lingkungan pondok pesantren menekankan pada pembentukan pribadi mukmin, muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikir bebas.
1.Berbudi Luhur
Berbudi luhur, atau yang lazim disebut Al-Akhlakul karimah, adalah landasan yang paling prinsipil yang ditanamkan di pondok pesantren. Pemekaran tata krama dan sopan santun dalam berbagai kondisi menjadi kewajiban. Ini terefleksi dalam pola hidup dan tingkah laku yang selalu ditekankan di dalam pesantren.

2.Berbadan sehat
Rasulullah SAW berfirman, “Al – Aqlu saliim fi jismi saliim” yang artinya akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat adalah sisi lain yang sangat penting dalam pendidikan di pondok pesantren. Karena dalam tubuh yang sehat, para santri akan dapat melakukan aktifitas hidup dan beribadah dengan sebaik – baiknya. Pemeliharaan kesehatan dilakukan dengan melalui berbagai kegiatan olah raga dan pemeliharaan asrama yang bersih dan nyaman.

3.Berpengetahuan luas
Para santri di pondok pesantren dididik melalui proses yang telah dirancang sistematik untuk dapat memperluas wawasan pengembangan ilmu pengetahuan. Seluruh santri tidak hanya diajari pengetahuan dalam ruang kelas saja, tetapi lebih dari itu, para santri juga diajarkan cara belajar dan untuk apa dia belajar. Agar ilmu pengetahuan itu tidak digunakan pada hal – hal yang akan merugikan manusia itu sendiri.

4.Berfikir bebas
Berfikir bebas itu tidak berarti bebas tanpa batas. Kebebasan berfikir ini tidak boleh menghilangkan jati diri seorang muslim sejati. Karena kebebasan berfikir itu adalah kematangan dan kedewasaan dari apa yang telah diperolehnya.
Kiat hidup sehat dilingkungan pesantren, Rasulullah SAW bersabda : “Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mu’min yang lemah...” (HR. Muslim)

Budaya kehidupan.
Di pondok pesantren. selalu mengajak sntrinya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan fardhu, sholat subuh berjama’ah. Hal ini memberikan hikmah yang mendalam, antara lain :
Berlimpah pahala dari Allah
Kesegaran udara di waktu subuh yang bagus untuk kesehatan / terapi penyakit TB.
Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasan.

Aktif menjaga kebersihan, terutama di lingkungan pondok pesantren.
Rasulullah SAW selalu senantiasa rapi dan bersih. Tiap hari kamis atau jum’at beliau mencuci halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. Rasulullah SAW bersabda : “mandi pada hari jum’at adalah wajib bagi orang – orang dewasa. Demikian pula mengosok gigi dan memakai harum – haruman.” (HR. Muslim)

Tidak banyak makan.
Rasulullah SAW bersabda : “kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar, dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kenyang)” (HR Muttafaq alaih)
Dalam tubuh manusia, ada 3 ruang untuk 3 benda, yaitu : sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air, dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbyyah khusus bagi umat Islam dengan adanya puasa Ramadhan yang menyeimbangkan kesehatan. Bahkan tak jarang biasanya para santri juga dilatih untuk puasa sunah, seperti puasa pada hari senin – kamis, puasa pertengahan bulan (tanggal 13,14,15), puasa arofah dan tarwiyah, dan masih banyak puasa – puasa yang lainnya
Puasa tidak akan membuat kita menjadi sakit, justru dengan puasa tubuh kita akan jauh lebih sehat. Karena dengan berpuasa pola makan kita jadi teratur, dan dapat mengistirahatkan organ – organ tubuh, terutama organ pencernaan.

Gemar berjalan kaki.
Biasanya, para santri juga dibiasakan pergi dengan berjalan kaki menuju tempat tujuannya (yang akan didatanginya), selama tempat itu masih mampu dijangkau dengan jalan kaki. Disamping itu, dengan jalan kaki kringat akan mengalir, pori – pori dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting mencegah penyakit jantung.

Tidak gampang marah.
Nasihat Rasulullah SAW : “Jangan marah” diulangi sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan muslim bukan terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh, yaitu dilandasi kebersihan dan kesehatan jiwa.

Optimis dan tidak putus asa.
Sikap optimis, akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa, sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta bertawakal kepada Allah SWT.

Tak pernah iri hati.
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas, maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. Karena iri hati merupakan penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan.

Mendidik / mengajar santri pola hidup sehat dan bersih sejak dini / awal dan mengutamakan kesehatan bersama.

Orang yang sehat akan memiliki banyak peluang hidup di dunia di banding dengan orang yang sakit – sakitan. Untuk itu para santri diajari dengan berbagai metode agar mereka dapat menjadi santri yang sehat. Mendidik santri haruslah sabar dan dilakukan dengan pendekatan yang baik dan jika perlu diberikan penjelasan secara mendalam.
Berikut ini adalah hal – hal dasar yang perlu ditanamkan pada para santri agar mereka dapat menjadi santri dengan perilaku yang sehat dan bersih :
1.Rajin Membersihkan Diri Sendiri
Mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari
Mandi dengan dengan abun, gosok gigi, keramas yang baik dan bersih
Rajin mencuci tangan dengan sabun sampai bersih
Rajin potong kuku tangan dan kaki serta membersihkannya
Memotong rambut jika sudah panjang atau tidak rapi
Menggunakan pakaian yang bersih dan rapi

2.Rajin Membersihkan Lingkungan
Ikut bekerja bakti membersihkanlingkungan pondok
Aktif ikut menjaga kebersihan pondok pesantren
Tidak membuang sampah sembarangan
Gemar membersihkan kamar tidur

3.Pola Makan Sehat
Makan minum yang bergizi
Tidak jajan sembarangan yang tidak terjamin kebersihannya / tidak higienis
Membatasi makanan ringan / snack
Tidak makan berlebihan agar tidak obesitas
Membekali santri untuk membedakan makanan yang baik dan yang buruk untuk kesehatan
Makan yang teratur
Biasanya diimbangi dengan puasa

4.Pola Hidup Sehat
Tidur secara teratur dan cukup
Olah raga yang teratur dan rutin
Menjauhi narkoba, rokok, minuman keras, dsb
Hidup sederhana tidak glamor dan gengsi
Rajin menabung untuk bekal masa depan

5.Pola Pergailan Yang Sehat
Tidak pacaran sebelum dewasa dan mapan
Memilih teman yang berkelakuan dan berprilaku baik
Tidak ikut – ikutan tawuran
Tidak semena – mena terhadap orang lain
Menghormayi orang yang lebih tua
Menghargai sesama manusia walau berbeda ras, agama, suku, dll
Mengamalkan dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com